pemimpi
Kepada yang terhormat mentari di ufuk timur
Wujudmu menyengat jiwa dengan racun membara
Menelantarkan si malas sejuta dewa
Sang mimpi gentayangan di pagi buta
Berkokok pada buronan pelarian masa depan
Apa kabar para pemimpi kosong
Jiwamu hanya terisi daging busuk ber-garam harapan
Penyebar virus tanpa vaksin
Pemimpi kelas kakap terus berlari
Tumbuh berpupuk angan
Dengan anti body sejuta impian
Bangkit kala tenggelam disamudera asa
Menyeret angan dengan ikhtiar
Menombak target tak kesampaian
Dilema bait dunia tetap lurus
Kala raga meraung malas bangun
Hati yg redup bersinar diujung harap
Menyebar memacu raga bergerak
Menyalakan mesin dipabrik inspirasi
-------------------------------------------------------
kekinian
negeri impian berpindah
berkemas pergi terseret layar
merintih nyeri tertekan
mengaduh sakit terbuang
budaya ternoda masa
menggandeng moral
tidak lah lagi suci zaman
dilangkahi kata kekinian
kemana pergi masa silam
walau dicari hingga sudut dunia
remahan adab yang ada
tanpa utuh seluruh bagian
pahitnta kebodohan
Hari per hari terus menelan
Tak kira berapa pahitnya obat
Mengaduh mencengkram takdir
Lesu melihat aksara dipapan
Terbanting melihat angka tersurat
Para penghirup ilmu terus menelan kepahitan
Berjuang melawan pedihnya berjihad
Berkutat dengan aksara angka hingga fajar
Pegal mendaki bukit buku
Lelah menyelami lautan ilmu
Buronan pahlawan tanpa tanda jasa memekik
Mencaci kertas lusuh bertinta darah
Bersantai di panggung kehidupan
Berleha malas melawan kepahitan
Para penghirup ilmu menang
Diarena seragam pantang menyerah
Bersantai ba'da mendaki bukit
Menikmati pantai diujung pulau
Menghirup nikmatnya hasil jihad
Buronan pahlawan tanpa tanda jasa mengaduh
Perih menahan sakitnya kebodohan
Terbaring lemah didipan kemiskinan
Tersesat dihutan lebat tanpa bintang
Menyeret nasib penyesalan masa silam
Bandung, 25 september 2016
Komentar
Posting Komentar