Memupuk Mimpi dari Buku Ranah 3 Warna Kalau anda pernah membaca atau mendengar buku Trilogi Negeri 5 Menara, maka anda mungkin akan cukup relate dengan tulisan ini. Tahun 2015 saya membaca salah satu buku dari trilogi Negeri 5 Menara berjudul Ranah 3 Warna, adanya buku tersebut sangat membekas bagi diri saya karena dari sanalah tumbuh benih-benih mimpi yang saat ini masih saya pupuk. Sedikit tentang buku ini, buku ini bercerita tentang perjalanan Alif selama masa kuliah. Perjuangan dari mulai bagaimana Alif masuk ke perguruan tinggi negeri di Bandung, hingga bagaimana ia masih memperjuangkan mimpinya untuk terbang ke negeri paman sam. Segala hal dalam cerita ini, kemudian menginspirasi saya untuk berjuang ke luar negeri, dalam program pertukaran atau apapun itu. Akhirnya semenjak saat itu, saya mencatat mimpi-mimpi saya secara kasar. "Saya ingin pergi ke luar negeri untuk belajar lebih banyak lagi" Satu kalimat yang cukup singkat, namun menggambarkan mimpi yang ...
pemimpi Kepada yang terhormat mentari di ufuk timur Wujudmu menyengat jiwa dengan racun membara Menelantarkan si malas sejuta dewa Sang mimpi gentayangan di pagi buta Berkokok pada buronan pelarian masa depan Apa kabar para pemimpi kosong Jiwamu hanya terisi daging busuk ber-garam harapan Penyebar virus tanpa vaksin Pemimpi kelas kakap terus berlari Tumbuh berpupuk angan Dengan anti body sejuta impian Bangkit kala tenggelam disamudera asa Menyeret angan dengan ikhtiar Menombak target tak kesampaian Dilema bait dunia tetap lurus Kala raga meraung malas bangun Hati yg redup bersinar diujung harap Menyebar memacu raga bergerak Menyalakan mesin dipabrik inspirasi ------------------------------------------------------- kekinian negeri impian berpindah berkemas pergi terseret layar merintih nyeri tertekan mengaduh sakit terbuang budaya ternoda masa menggandeng moral tidak lah lagi suci zaman dilangkahi kata kekinian kemana pergi masa silam walau dicari hingga s...